Infonukita
Memory


Satu kisah telah hadir menggantikan
kenangan akan suatu kerinduan...
Satu kekosongan terisi oleh kerinduan
akan suatu jawaban...


Waktu yang hadir ..
Waktu yang pergi..
Dan waktu yang akan kembali lagi
seakan menjadikan hidup ini
laksana sinar mentari...
Hadir saat pagi menjelang..
Ada saat siang memancang..
Indah dikala senja..
Dan tenggelam saat malam memanggil...

Setetes embun dirona wajahmu
menampilkan indahnya sang rembulan..
Kicauan burung menyanyikan suara ketenangan..
Walau berujung akan suatu pertanyaan..
Untaikan kata yang terikat masa
menanti hening dikala senja
dan menanti peristirahatan saat beranjak tua..

Waktu adalah teman..
Waktu adalah musuh..
Ia adalah jawaban..
Ia juga adalah pertanyaan....
Maka bertemanlah dengan waktu
dan kau akan tau betapa berharganya ia..
Dan jawaban pun akan engkau temui.. 


Duh!

Aku berikan padamu utuh-utuh hatiku...
Tapi saat kupinta hatimu
kau berikan empedu...
Pijar-pijar, aku pijarkan mataku...
Merah-merah, aku merahkan pipiku...
Tapi hitam-hitam, itu yang kau berikan...
Aku pun tahu kau sibuk membagi hati..
Aku hanya minta satu untuk kumasukan dalam kantong...
Tapi kantong yang kau berikan pun lupa tak kau jahitkan..
Duh!


Luka Rindu

Biarkan aku istirahat bersama ilusiku..
Menggores kata akanmu..
Mengukir bayangku bayangmu menjadi satu...
Biarkan aku diam dalam hening malamku..
Menyimpulkan hari-hari lalu menjadi satu..
Dengan luka parahku
dengan memar merah hatiku..
Malam dentang dua..
Disamping hati kau gayuti dia..
Dingin hati saat itu ..
Bagai tiada arti aku dalam bayangmu selama ini..
Ingin kulupa...
Dua malam kulewati dengan berlari..
Sepi hati, semakin sepi..
Peka jiwa menyadarkanku..
Ada tenaga yang tersisa..
'tuk berucap
aku rindu...


Bias Sepi 

Perih, kulukis bias senyummu..
Dalam puing-puing bingkai harap yang tersisa,,
disebagian butir-butir rindu..
Ku ingin lepaskan bayang manis dan tatap mesramu..
Hingga tak lagi kudapati luka-luka mendera ruang nafasku..
Namun sekejap pun tak mampu kuhindari,, sepi tanpamu..


Getar rasa ini...
Kerap hadir saat kusendiri
dan semakin tak kuasa kutepis bayangmu..
Dirinduku yang tak berakhir..
Kini bawalah anganku bersamamu..
Untuk kau kenang..
Agar dirimu nyata selamanya...
Dalam imajinasiku.. 


Penyesalanku

Sesekali aku terlarut dalam kesedihan..
Dalam penyesalan yang sungguh sangat menyiksa batin..
Rona wajahpun kini kian memudar
kian pucat pasi..
Dalam hatiku berkata
"cinta memang telah membuatku terjatuh"
suasana kini telah berubah..
Dulu kau begitu menginginkan cintaku...
Dan aku pun memberikannya dengan setengah hatiku...
Namun ketika aku mencoba memberimu utuh-utuh hatiku...
Kau pergi tanpa sadar ada hati yang tersakiti..
Tragis...

Seikat Surya dan Rembulan


Bagiku tanpa cahaya surya
malam pun tanpa sinar rembulan
dingin sekali menghampiriku


Kubayangkan hari-hari 'kan membisu
ceria pun tak menyapa


Tawa menari di atas luka
hanya segelintir yang tahu itu
dan aku tak mau semua itu


Biarkan tatapan tajamku meleleh
Biarkan deru hati membias hati


Ku tak 'kan lagi berharap
rembulan menerangi malamku
Kuingin bersenda dengan dukaku sendiri
Kuingin bergurau bersama hidupku sendiri
Karena...
cintaku yang mencipta duniaku sendiri ...

0 Responses

Posting Komentar